Bloq ini hanya tentang ocehan, guyonan dan tidak pernah lebih dari hanya sedikit serius. Jangan diambil hati jika banyak nyindir dan jangan tiba-tiba merasa besar kepala jika hanya menyindir sedikit saja. Bukankah kata pujangga, hidup ini tidak lebih dari sekedar sandiwara...

antara tewas dan meninggal · 20040908

beberapa bulan atau tahun setelah adanya reformasi dan keterbukaan pers, setiap melihat televisi selalu disuguhi oleh banyaknya informasi yang menyebutkan banyak orang yang tewas.

entah tewas karena kecelakaan, pembunuhan, bencana alam atau tewas dengan wajar. dan hari ini baca hardcopy koran, ternyata headline-nya "munir meninggal di pesawat".

hampir semua siaran berita atau informasi di semua channel televisi menggunakan kata tewas untuk keadaan dimana seseorang kehilangan nyawa atau mati.

untuk keadaan tertentu mungkin hal tersebut wajar, misalnya "seorang penjahat yang tewas terkena timah panas polisi".

tapi untuk berita "penumpang yang tewas dalam kecelakaan minibus atau penumpang pesawat yang tewas berjumlah sekian orang", apa tidak sebaiknya menggunakan kata "meninggal".

setahu saya orang yang sudah meninggal tidak butuh hormat dari orang yang masih hidup *hanya doa kata pak kyai di tv*, tapi kita yang masih hidup rasanya perlu menghormati orang orang yang sudah meninggal.

kembali ke munir, seperti halnya pak baharudin lopa *nulisnya bener nggak ya?*, meninggalnya jauh dari tanah air, banyak yang nggak suka alias menjadi duri untuk sebagian orang, dan sedang melakukan sesuatu yang berarti bagi masyarakat.

mungkin ngga' ya kalo mereka berdua "dikerjain" setelah keluar dari indonesia. maklum banyak orang pinter yang ngomong kalo kita di rumah sendiri akan ada banyak perlindungan atau "lèmèk awak" *kalo orang jawa bilang* dari hal-hal yang jelek atau berniat jelek.

tapi entahlah, pertanyaan di atas dipikirkan sendiri saja jawabannya.

Komentar [0]

kalo nulis komentar, url kamu ditulis juga ya...

0 komentar:

tulis komentar

« halaman awal